Materi BOP
Dalam pemboran Migas dan Geothermal pada kondisi normal diupayakan tekanan formasi senantiasa lebih kecil dari tekanan hydrostatis kolom lumpur di dalam lubang. Namun adakalanya kondisi yang terjadi adalah tekanan formasi lebih besar dari tekanan hydrostatis lumpur sehingga menyebabkan terjadinya alian fluida formasi masuk ke dalam lubang bor yang disebut “Kick”.
Apabila Kick terjadi, sumur harus segera ditutup menggunakan Blowout Preventer (BOP) sehingga aliran fluida formasi dapat dikontrol dan blowout (semburan liar) dapat dihindari. Selanjutnya sumur harus dilakukan sirkulasi untuk mematikan kick tersebut.
Sebelum membahas lebih dalam mengenai Blowout Preventer perlu diketahui terlebih dahulu gejala-gejala terjadinya kick adalah sebagai berikut :
1.Drilling Break yaitu terjadinya perubahan kecepatan pemboran atau kecepatan menembus lapisan bawah tanah (penetration rate) secara mencolok yang diikuti oleh perubahan parameter bor seperti SPM pompa, tekanan pompa, WOB dll.
2.Terjadi kenaikan rotary torque.
3.Perubahan ukuran cutting dari kecil menjadi besar.
4.Kenaikan temperature fluida pemboran secara mencolok di flow line.
5.Perubahan sifat-sifat fluida pemboran (mud properties) secara mencolok.
6.Gas cutting.
Sedangkan penyebab-penyebab terjadinya kick adalah sebagai berikut :
1.Naiknya tekanan formasi.
2.Tekanan hidrostatik kolom lumpur turun.
3.Pengisian lubang bor pada saat cabut rangkaian tidak dilakukan sesuai kebutuhan.
4.Swab effect.
5.Squeeze effect
Penyebab terjadinya Blow Out secara umum adalah :
1.Peralatan Blowout Preventer tidak dapat bekerja dengan baik pada saat dioperasikan menutup sumur.
2.Rig Crew tidak melakukan operasi mematikan sumur (killing procedure) secara benar.
3.Rig crew tidak melakukan penutupan sumur sesuai prosedur yang benar.
Alasan mendasar kesalahan manusia dalam menangani Well Control adalah :
1.Tidak adanya prosedur operasi di lapangan khususnya dalam menangani kondisi darurat seperti Blowout sehingga personil dilapangan sulit mengambil / melakukan tindakan pada kondisi darurat.
2.Prosedur kerja telah tersedia namun tidak ditunjang oleh crew team yang berpengalaman dan trampil dilapangan.
Upaya yang dilakukan untuk menghindari kesalahan manusia adalah :
1.Memberikan pengetahuan tentang Pencegahan Semburan Liar dan peralatannya kepada rig crew.
2.Melakukan latihan-latihan kondisi darurat (Kick Drill, BOP Drill) secara periodik dengan harapan rig crew memahami tugas dan tanggungjawabnya dalam menghadapi kondisi darurat seperti Blowout.
3.Adanya attitude dan kesadaran pada masing-masing rig crew untuk selalu melaksanakan operasi pengeboran sesuai SOP dan pentingnya upaya pencegahan Blowout.
Untuk keperluan Pencegahan Semburan Liar tersebut diperlukan suatu perlengkapan khusus yang disebut Peralatan Pencegah Semburan Liar (Blowout Preventer Equipments). Peralatan Pencegah Semburan Liar harus memenuhi persyaratan serta dapat melakukan beberapa tugas penting yaitu :
1.Dapat melakukan penutupan lubang sumur dibagian permukaan tanah pada keadaan lubang kosong atau ada pipa (drill pipe, drillcollar, casing dan tubing) serta dapat untuk melakukan stripping in maupun out rangkaian bor.
2.Dapat menahan tekanan sumur tertinggi yang akan timbul dan dapat dimasuki (dilalui) semua peralatan yang akan dimasukkan selama operasi pemboran.
3.Dapat dipergunakan untuk mengendalikan pembuangan gas, gas cut, lumpur dan lain-lain untuk mengendalikan tekanan sumur.
4.Dapat dipergunakan untuk pekerjaan sirkulasi mematikan kick.
5.Dapat melakukan penggantungan (hanging off) atau memotong drillpipe pada keadaan darurat.
6.Memiliki sistem peralatan cadangan apabila salah satu alat mengalami kerusakan, khusus untuk sumur bertekanan tinggi dan di pemboran lepas pantai dengan subsea BOP stack.
Peralatan-peralatan Blowout terdiri dari :
BOP dari luar pipa :
a.Annular type blowout preventer.
b.Ram type blowout preventer.
c.Diverter
BOP dari dalam pipa :
a.Upper Kelly Cock.
b.Lower Kelly Cock
c.Safety Valve
d.Inside BOP
e.Drop In Check Valve.
f.Drill Pipe Float Valve
Saluran pengendali :
a.Drilling Spool
b.Killing Line
c.Choke Flow Line
d.Choke Manifold / Back Pressure Manifold BPM)
e.Manual Adjustable Choke dan Super Choke
Tidak ada komentar:
Posting Komentar