Pertambangan vs Perminyakan
Pertambangan dan perminyakan jelas beda. Di kampus, keduanya dibedakan menjadi dua jurusan yang berlainan.
Teknik Pertambangan berkutat pada studi bahan mineral berbentuk padat.
Batubara, tembaga, emas, perak, uranium, pokoknya asal masih padat, masuk dalam wilayah pertambangan.
Sedang Teknik Perminyakan mencakup minyak bumi dan gas alias bahan tambang berbentuk non padat.
Kedua bidang ilmu ini dibedakan karena perbedaan karakteristik dari padat dan zat non padat itu sendiri.
Untuk mendapatkan emas, penambang mesti menggali permukaan bumi menuju tempat cadangan emas berada. Penggalian bisa dilakukan di permukaan (tambang terbuka) atau melalui terowongan (tambang bawah tanah).
Tanah yang digali tentu saja tidak semuanya bernilai atau merupakan bijih logam berharga. Bijih berharga mungkin saja terletak 40, 60, atau 100 m di bawah permukaan tanah. Tanah penutup diatas bijih perlu dikupas terlebih dahulu.
Itu sebab, dalam tambang dikenal nisbah kupas (stripping ratio) yang merupakan perbandingan antara berapa banyak tanah yang harus dikupas untuk mendapatkan mineral berharga.
Semakin besar nisbah kupas berarti diperlukan biaya yang lebih besar untuk mendapat suatu bahan mineral.
Nisbah kupas juga akan jadi penentu apa suatu tambang akan dibuat di permukaan atau di bawah tanah. Jika nilai nisbah terlalu besar, mungkin saja menerapkan metode tambang bawah tanah akan lebih menguntungkan.
Kupas-mengupas tidak akan dijumpai jika belajar Teknik Perminyakan. Minyak bumi dan gas, umumnya terperangkap dalam reservoir di bawah permukaan tanah yang bertekanan tinggi.
Jika reservoir tersebut di bor dan terhubung dengan permukaan, minyak dan gas akan dengan sendirinya menyembur keatas akibat perbedaan tekanan. Akhirnya, minyak bisa didapat tanpa harus menggali tanah, seperti layaknya orang menggali sumur untuk mendapat air.
Mencari minyak juga dapat dilakukan jauh di lepas pantai, lagi-lagi karena orang tidak perlu menggali tanah. Sedang mencari emas tidak mungkin dilakukan di tengah laut, jika tak ingin tenggelam.
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL. alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, jadi teman2 jangan pernah putus asah kalau sudah waktunya tuhan pasti kasih jalan, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..
BalasHapus